Merajut Sukses Sejak Mahasiswa
Sekarang ini persoalan pengangguran menjadi salah satu problem krusial yang sedang di hadapi bangsa Indonesia. Ini merupakan salah satu persoalan besar yang masih belum di temukan titik terang bagaimana untuk menyelesaikannya.
Tidak hanya dari kalangan non terdidik, sekarang lulusan perguruan negri tertinggi menjadi penganguran sudah menjadi fenomena yang mafhum terjadi ditengah kehidupan masyarakat saat ini. berdasarkan data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik(BPS), menyebutkan setidaknya sebanyak 610 ribu lulusan diploma ataupun perguruan tinggi di Indonesiia dalam kondisi menganggur. data ini cukup mencengangkan karena merupakan data terbaru diliris tahun 2013.
Fenomena para pengangguran intelektual ini tergolong dalambeberapa kategori yang berbeda. Mulai dari mereka yang benar-benar tidak memiliki pekerjaan alias pengangguran atau mereka yang masih memiliki kesibukan lantaran sibuk mencari pekerjaan. Sertayang cukup mencengangkan, tidak sedikit para lulusan perguruan tinggi sengaja memilih untuk menjadi pengganguran lantaran karena sudah frustasi tak kunjung mendapatkan pekerjaan.
Parahnya lagi, jumlah angka pengganguran yang didominasi oleh kalangan terdidik ini di pastikanj akan terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. cukup beralasan, karena setiap tahun ribuan lebih mahasiswa dari sejumlah perguruaan t inggi yang wisuda, baik negri maupun swasta. Artinya mereka sudah meninggalkan label mahasiswa dan berahli menjadi sarjana.
Fakta semacam ini jelas merupakan sebuah ironi besar yang sedang dihadapi oleh generasi muda saat ini. betapa tidak, ditengah-tengah kesibukan bangsa-negara untuk mengurangi angka pengganguran, yang terjadi sebaliknya. pengganguran terus bertambah dari tahun ke tahun.
Mahasiswa yang hampir menghabiskan setengah hidupnya untuk duduk di bangku kuliah. Dengan menghabiskan banyak waktu, pikiran dan tentu saja materi yang tidak sedikit. apabila sekarang ini, untuk sekedar bisa kuliah saja membutuhkan dana yang tidak sedikit. bisa mecapai ratusan juta agar bisa diterima di kampus yang bonafit.
sumber : Assa, Enar Ratriany; Mahasiswa Preneur, Araska,
Yogyakarta.2014